Beradu dengan uji yang sungguh sulit untuk dihadapi.
Sebagai perempuan, lantas apa lagi yang
bisa dilakukan?
Jawabnya: DIAM
Bahkan saat angin kencang yang
menghancurkan.
Jutaan daun yang berjatuhan.
Pun paham bahwa makna kesabaran sama
artinya dengan melupakan, melepaskan juga mengikhlaskan.
Bahwa makna pasrah karena lelah, jauh
berbeda dengan pasrah karena berserah untuk Lillah.
Sungguh
Tidak ada sama sekali kelegaan hati,
jika hanya bisa memendam sendiri.
Tidak ada sama sekali keridhaan hati, jika
hanya ingin memahami sendiri.
Tidak ada sama sekali ketenangan hati,
jika hanya berjuang sendiri.
Diam.
Maka diamlah.
Koreksi hatimu.
Tak perlu menyalahkan orang lain karena
telah mengecewakan.
Tanyakan pada dirimu.
Kenapa terlalu banyak menaruh harap yang
diambang kepastian.
Jalankan logikamu.
Kerjakan apa yang bisa kamu selesaikan.
Seluas apapun sabarmu untuk meredam.
Sekeras apapun usahamu untuk paham.
Satu-satunya jalan hanyalah:
MENGEMBALIKAN.
Mengembalikan pada sang waktu yang bisa menjelaskan.
Daripada berujung dengan kesia-siaan.
Terima saja keputusan sang Raja meskipun
kamu tak segan.
Sesungguhnya apapun yang berkaitan dengan
mendatangkan ataupun menjauhkan, ada karena sebuah alasan.
Entah terbahagiakan atau tersesakkan.