Tuesday, April 24, 2018

Anak Perempuan yang Membuka Pintu Surga bagi Ayahnya



Assalamu'alaikum warrahmatullah wabarakatuh


Pernah mendengar tiga keistimewaan perempuan dalam tingkatan hidup? Ya, keistimewaan dari makhluk Allah yang dipilih menjadi perhiasan dunia. Pertama. Sebagai anak, perempuan bisa membukakan pintu surga bagi ayahnya. Kedua. Sebagai istri, perempuan bisa menyempurnakan separuh Diin suaminya. Ketiga. Sebagai ibu, surga berada di telapak kakinya.
Yap. Kali ini saya akan membahas tingkatan yang pertama terlebih dahulu.

Saat menjadi seorang anak perempuan, ia bisa membuka pintu surga untuk ayah dan saudara laki-lakinya dengan amal dan akhlak shalihahnya.
Namun seperti yang kita tahu, pada masa Jahiliyah sebelum adanya Islam bahkan mungkin sampai sekarang, kebanyakan orang kurang suka dengan lahirnya anak perempuan. Padahal baik laki-laki maupun perempuan di mata Allah sama saja, yang membedakan adalah tingkat ketaqwaannya.

Allah pun berfirman :

لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ (٤٩)أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ (٥٠)

"Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, Atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha Kuasa" (QS Asy-Syuuroo : 49-50).

Banyak ulama' yang berpendapat bahwa dalam ayat tersebut Allah mendahulukan penyebutan anak-anak perempuan daripada anak-anak laki-laki merupakan salah satu bentuk pemuliaan kepada anak-anak perempuan. Singkatnya, anak perempuan adalah pemberian (anugerah) dari Allah.

Akan tetapi, memiliki anak-anak perempuan tidak akan hanya mendatangkan kemuliaan dan kebaikan bagi sang ayah. Ingatlah bahwa anak-anak perempuan juga merupakan ujian dari Allah. Apalagi zaman sekarang terdapat banyak fitnah dan syahwat yang didukung penuh dengan kecanggihan teknologi. Sebagai contoh fenomena Tabarruj sudah melekat pada para perempuan. Dengan bangganya mereka menampakkan 'perhiasan'nya dan keindahan tubuhnya bahkan sampai apapun yang seharusnya wajib untuk ditutupi. Astaghfirullah. Marilah bermusahabah bersama. Marilah memulai untuk menanamkan rasa malu dalam diri. Sesungguhnya rasa malu  adalah perhiasan perempuan.

Selain itu, seorang anak perempuan yang sudah baligh juga diwajibkan baginya menggunakan hijab. "Selangkah anak perempuan keluar dari rumah tanpa menutup aurat, maka selangkah pula ayahnya itu masuk ke neraka." Naudzubillah min dzalik. Anak yang berbakti dan beriman, sangat dipastikan tidak akan  membiarkan ayahnya sebagai jaminan di dalam neraka karena ia yang tidak mau menutup aurat.
Nabi besar Muhammad SAW pun bersabda: “Wahai putriku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka yang di dunia nya tidak mau menutup rambutnya dari pandangan laki-laki yang bukan mahramnya“. (HR. Bukhari & Muslim).

Lalu bagaimana bisa anak perempuan bisa membukakan pintu surga bagi ayahnya? Mari kita lihat sabda Nabi besar Muhammad SAW berikut:

مَنِ ابْتُلِيَ مِنْ هَذِهِ الْبَنَاتِ بِشَيْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ

"Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuan lalu ia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka." 

Masha Allah..

Sebagai anak perempuan, mari berlomba-lomba mengamalkan birrul walidain yang insha Allah membawa keridhaan orang tua juga (surga) Allah.

Semoga hati ini tetap istiqomah dalam menjaga diri yang memang seharusnya dijaga.
Melawan arus globalisasi yang sudah tak terkendali dengan pemahaman agama yang tanpa henti pula.
Sungguh merupakan sebuah kenikmatan besar yang mendamaikan, jika kita bisa membukakan pintu surga bagi ayah (orang tua dan keluarga).
Mari berusaha menjadi anak yang membawa kesejukan hati dan menjadi saksi dalam kesaksian sebaik-baiknya bagi orang tua di hari akhir.

Hamasah 😉

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Share:

Related Posts: