Monday, December 10, 2018

Demikianlah


Aku menunduk sejenak untuk berduka.
Melawan kecemburuan dan kecemasan yang berujung pada perdebatan.
Tentang semua prasangka yang tak pernah kau tanyakan dan rasa yang selalu kau hiraukan.
Bertahan dengan keegoan masing-masing hanya membuat ini sangat menyakitkan.

Karena ..
Diri ini pernah berjuang tanpa diminta.
Dan sekarang harus pergi ketika kau mulai menyakiti semua hati yang ku punya.
Aku baru menyadari ternyata semua hanya sebatas kata-kata.

Demikianlah,
Aku kira kisah ini akan tetap berjalan sampai menua.
Tapi perkiraanku salah.
Ini sekedar singgah.
Karena kepastian yang aku tunggu tak kunjung terselesaikan meskipun sederhana.

Iya, ini berakhir,
Akulah yang harus tetap merangkak dalam keputusasaan.
Yang satu-satunya terluka dan tak ingin merelakan.
Yang meradang karena ribuan kekecewaan.

Aku pergi bukan karena benci. Melainkan tau diri.
Tau diri karena aku tak pantas memaksakan keadaan.
Tau diri karena selama ini hanya sebelah tangan.

Demikianlah,
Mari menghitung mundur untuk sebuah perpisahan.
Dengan semua permasalahanmu, kau harus tetap baik-baik saja.
Iya, kau pasti akan tetap baik-baik saja.
Karena.
Pergiku bukan maksud untuk meninggalkan, melainkan untukmu yang menginginkan kebahagiaan juga kebebasan.

Terima kasih untuk segala janji yang tak pernah terbukti. Semoga aku cukup kuat untuk berjalan sendiri.

Sudahlah, cukup sampai disini.
Percuma. Karena tulisanku pun tak pernah kau baca.


Share:

Related Posts: