Tuesday, July 10, 2018

Memilihmu


Pada kamis yang mendung. 
Tak banyak yang harus diperbincangkan. Cukup aku dan kamu yang saling percaya. 
Tak banyak yang harus dipahami. Cukup rinduku dan rindumu yang lupa memejamkan mata. 

Meskipun pada akhirnya aku tidak peduli pada jarak yang memisahkan, pada waktu yang menunda pertemuan.
Aku yang cemburu pada orang-orang yang bisa melihat tawamu. Sedangkan aku hanya bisa menyapamu lewat rindu.

Dan...
Tetaplah seperti ini, ikhlas menjadi tempatku berkeluh kesah dan mengadu.
Juga...
Menjadi tempat menampung segala rinduku.

Kepadamu, pengembala kisah. 

Apakah kamu akan tetap memilihku setelah melihat banyaknya kekuranganku? 
Apakah kamu akan tetap setia setelah menemukan yang lebih sempurna dariku? 
Apakah kamu akan tetap bersabar menunggu kesiapanku kepadamu? 
Apakah kamu akan tetap teguh berjuang bersamaku? 
Apakah kamu akan tetap ridha hati untuk menua bersamaku?

Ada banyak aksara berlarian yang berusaha menerjemahkan teduhnya senyummu juga tegarnya matamu. 
Semoga kamu tak keberatan untuk tetap berjalan menuju seseorang yang ku ikuti,  sebagai imam, sebagai yang halal untukku. 
Karena aku telah memilihmu, maka aku harus menyelesaikannya. 

Semoga sang Malikul Mulk pun merestui.
Aamiin. 😊


Share:

Related Posts: